PKBM LAMBE FOUNDATION PRESENT…

Ramadhan bulan ampunan dan penuh keberkahan , kewajiban berpuasa Allah perintahkan kepada hambanya yang terpilih, yaitu hamba-hambanya yang beriman, hal ini tertuang dalam firman Alloh SWT dalam al-Quran: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.(al-Baqarah: 183). Pada awal ayat tersebut jelas sekali bahwa Alloh SWT memanggil hamba-hambanya yang beriman untuk melaksanakan ibadah puasa, hal ini karena jika kita tidak beriman maka kecil kemungkinan untuk dapat melaksanakan puasa dengan baik. Puasa adalah ibadah sirriyah, yang hanya bisa diketahui oleh seorang hamba dan tuhanNya, siapa yang dapat menjamin dan memastikan seseorang saat ini sedang berpuasa, karena ciri-ciri orang yang berpuasa tidak dapat di deskripsikan secara fisik. Seseorang yang beriman akan tetap berpuasa walaupun ada kesempatan untuk makan dan minum atau berbuka juga ketika tidak ada orang yang melihatnya. Keimanan seseorang terlihat dalam ibadah puasa, yaitu sebagai dasar yang kuat dalam melaksanakan puasa yang baik dan benar. Dengan demikian maka, ibadah puasa dapat mempertebal keimanan seorang hamba, di samping masih banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dengan berpuasa.
Bulan ramadlan disebut pula dengan Syahru at-Tarbiyyah atau bulan Pendidikan, karena Ketika berpuasa kita dididik dan dilatih berbagai hal, diantaranya adalah Pendidikan kedisiplinan. Diantaranya adalah disiplin pada waktu berbuka, disiplin pada waktu makan sahur, disiplin menaati aturan atau ketentuan-ketentuan lain agar tidak membatalkan puasa. Disiplin pada saat berbuka tergambar dalam hal waktu, karena walaupun kurang satu detik sekalipun, tapi kalua belum masuk waktu sholat maghrib maka kita belum boleh berbuka, begitu juga pada saat sahur, walaupun makanan masih tersedia banyak di piring dan seenak apapun makanan itu, namun kemudian waktu sahur sudah habis, maka wajib kita berhenti makan sahur, tepat waktu inilah sebagai Pendidikan dan Latihan dalam kedisiplinan.
Pendidikan dan latihan yang lainnya yaitu pendidikan kejujuran, hal ini dapat dirasakan oleh setiap orang yang berpuasa, walaupun ada kesempatan untuk makan dan minum, namun hal tersebut tidak dilakukan, kita dilatih untuk jujur walaupun dalam keadaan sendirian misalnya dan memungkinkan kita untuk berbohong dengan cara makan serta minum dan setelah itu kita mengaku masih berpuasa kepada semua orang, begitu juga kebohongan-kebohongan yang lain, sangat mungkin untuk dilakukan.
Pendidikan selanjutnya bagi orang yang berpuasa yaitu pendidikan untuk mengendalikan hawa nafsu dan amarah. Sudah menjadi fitrah manusia dianugerahi dengan hawa nafsu atau keinginan yang bersifat menyimpang, begitu juga amarah yang sangat mudah terpancing sewaktu-waktu terhadap apa yang dirasakan kurang tepat dengan kehendak dan angan-angan. Dalam berpuasa kita diharuskan untuk selalu mengekang hawa nafsu atau keinginan-keinginan yang dapat membatalkan puasa, begitu juga amarah yang sewaktu-waktu dapat meluap. Pada saat berpuasa kita pasti merasakan keinginan untuk makan ini dan itu, apalagi Ketika melihat makanan atau minuman pasti timbul keinginan untuk melahap semuanya, namun Ketika waktu maghrib tiba, cukuplah segelas minuman dan sepiring nasi yang dinikmati, Adapun makanan-makanan yang lainnya sudh tidak bisa lagi tertampung dalam perut kita. Hal ini juga dapat dijadikan sebagai gambaran keinginan kita terhadap harta benda, kita ingin mencari harta benda sebanyak-banyaknya, sehingga kadang segala cara digunakan, padahal Ketika kita meninggal nanti, cukuplah kain kafan yang akan dibawa.
Pendidikan yang lain yaitu, pada saat berpuasa kita dididik untuk mempunyai rasa empati terhadap sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Dengan berpuasa kita merasakan lapar dan dahaga, sama seperti yang dirasakan oleh mereka yang dalam seharian belum mendapatkan makanan karena ketidak mampuan dalam harta. Dengan kita merasakan apa yang mereka rasakan, maka akan memunculkan rasa empati dan jiwa social yang tinggi. Disamping itu kita juga dianjurkan untuk memperbanyak shodaqoh di bulan romadlon ini, bahkan dalam sebuah hadis diriwayatkan: Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad).
Ibadah puasa yang kita laksanakan selama satu bulan penuh ini, bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga semata, melainkan kita dididik dan dilatih untuk menjadi pribadi yang lebih baik, diantaranya dengan membiasakan untuk disiplin, menahan amarah, mengekang hawa nafsu, memiliki rasa empati dan masih banyak lagi perilaku baik yang lainnya. Dan seharusnya hal tersebut dapat kita perbuat dan pertahankan bukan hanya di bulan romadlon ini, melainkan di sebelas bulan yang lainnya, jika sikap dan prilaku tersebut dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka insya Alloh kita akan menjadi mukmin yang sejati, wallohu a’lam bishowab.
Salam Penididkan PKBM Lambe Foundation, berdedikasi untuk negeri dalam Ridho dan lindungan Allah SWT. Amin amin yarabbal alamin….