Info Sekolah
Selasa, 18 Nov 2025
  • Tema Akademi dapat menampilkan informasi dalam text berjalan

Hilangnya ragam bahasa Indonesia, fenomena yang menunjukkan berkurangnya variasi atau keberagaman dalam penggunaan bahasa Indonesia

Diterbitkan : - Kategori : Berita

Hilangnya ragam bahasa Indonesia adalah fenomena yang menunjukkan berkurangnya variasi atau keberagaman dalam penggunaan bahasa Indonesia, baik dari segi dialek, gaya, maupun kosakata, karena berbagai faktor. Ini bisa menjadi masalah serius karena keberagaman bahasa mencerminkan identitas budaya dan kekayaan ekspresi suatu masyarakat. Berikut beberapa penyebab utama hilangnya ragam bahasa Indonesia:

1. Dominasi Ragam Baku atau Formal

Bahasa Indonesia baku (misalnya yang digunakan di media, pendidikan, atau pemerintahan) semakin mendominasi, sehingga ragam non-baku seperti bahasa daerah, logat lokal, atau gaya informal makin jarang dipakai, terutama di ruang publik.

2. Globalisasi dan Pengaruh Bahasa Asing

Masuknya bahasa asing, terutama bahasa Inggris, menyebabkan banyak istilah asing diserap atau bahkan menggantikan istilah lokal. Hal ini mempersempit kosakata asli dan memengaruhi gaya berbahasa.

3. Pergeseran Antargenerasi

Generasi muda cenderung tidak lagi mewarisi bahasa atau ragam yang digunakan orang tua atau leluhur mereka, terutama di daerah urban, karena mereka lebih memilih bahasa yang dianggap modern, efisien, atau keren.

4. Media Sosial dan Bahasa Instan

Penggunaan bahasa yang singkat, informal, dan seragam di media sosial (misalnya penggunaan akronim, emoji, atau bahasa campuran) mengurangi kreativitas dan variasi berbahasa.

5. Kurangnya Dokumentasi dan Pelestarian

Banyak ragam bahasa Indonesia lokal atau regional tidak terdokumentasi secara baik, sehingga mudah hilang jika tidak diturunkan atau dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Dampak Hilangnya Ragam Bahasa

  • Kehilangan identitas lokal
  • Bergeraknya masyarakat menuju homogenitas linguistik
  • Penyempitan cara berpikir dan ekspresi
  • Turunnya apresiasi terhadap sejarah dan budaya lokal

Upaya Pelestarian

  • Pendidikan bahasa yang menghargai keragaman
  • Revitalisasi bahasa daerah dan ragam lokal
  • Penggunaan ragam bahasa non-baku dalam sastra, seni, dan media
  • Dokumentasi dan penelitian ragam bahasa yang terancam punah